PENGALAMAN PRIBADIKU MELAWAN COVID-19



 PENGALAMAN PRIBADIKU MELAWAN COVID-19

 

 

Pengalaman ini bersifat personal, dan masing-masing orang bisa berbeda pengalamannya tergantung dari imunitas tubuh dan kadar sakit yang diderita (rendah, sedang atau berat). Pengalaman ini sengaja aku tulis sebagai bahan renungan untuk kita ambil hikmahnya bersama-sama, agar kita bisa terhindar dari kejadian yang saya alami.

Kamis, 31 Desember 2020

Saya mulai kontak fisik dengan seorang sahabat yang belakangan dikonfirmasi positif Covid-19

Jum’at - Minggu, 1-3 Januari 2021

Tidak ada gejala apapun, saya masih beraktifitas sebagaimana biasanya.

Senin, 4 Januari 2021

Saya Ijin tidak masuk kerja karena badan sudah mulai tidak enak (demam dan nggreges).

Selasa, 5 Januari 2021

Saya merasa pusing dan nggreges tapi tetap masuk kerja dengan tetap memakai masker dan menghindari kontak fisik.

Rabu, 6 Januari 2021

Saya periksa ke dokter Umum (BPJS), disitu saya dikasih obat pusing, dugaan awal vertigo (padahal saya tidak punya riwayat vertigo). Dan parasetamol karena saya juga mengalami demam. Pada sore harinya saya mengalami diare. Istri dan anak mulai saya suruh pisah kamar, pisah kamar mandi, pisah alat makan.

Kamis, 7 Januari 2021

Saya masih merasa pusing, nggreges dan badan rasanya pegel-pegel linu padahal saya tidak habis beraktifitas berat. Pada saat itu saya menerima kabar via WA bahwa temen saya Positif Covid-19, maka saat itu juga saya perketat protokol kesehatan, saya dan istri tidak keluar kamar masing-masing, jika tidak ada keperluan yang sangat urgen. Anak saya yang berusia 9 Tahun dijemput Pakdenya untuk mengungsi. Saya mulai merasakan batuk-batuk kecil dengan rasa gatal ditenggorokan dan lebih sering terjadi ketika malam hari.

Jum’at, 8 Januari 2021

Petugas puskesmas datang kerumah untuk melakukan tracing dan wawancara dengan saya (dilakukan di halaman rumah dengan jarak lebih dari 3 meter). Kemudian saya diwajibkan isolasi mandiri secara ketat, istri saya juga harus isolasi. Badan rasanya linu-linu, batuk-batuk kecil tapi tidak keluar dahaknya tapi rasanya tenggorokan gatal.

Sabtu, 9 Januari 2021

Badan rasanya pegel-pegel linu, mudah lelah, batuk-batuk kecil tetapi mulai keluar dahak sedikit-sedikit. Kalau malam rasanya mengigil kedinginan tapi tubuh rasanya panas.

Ahad, 10 Januari 2021

Saya mulai kehilangan selera makan, makanan yang dimakan seperti tidak ada rasanya, saya coba makan durian kesukaan saya tapi gak ada rasanya, saya buat Nasi goreng yang super pedas juga tidak ada rasanya. Kemudian saya cium minyak wangi yang biasa saya pakai, ternyata juga tidak berbau sama sekali. Saya sudah curiga kalau saya terpapar covid-19. Batuk kecil dan nggreges di badan masih saya rasakan.

Senin, 11 Januari 2021

Pusing-pusing di kepala sudah mulai hilang, tapi masih batuk-batuk kecil dan keluar dahak sedikit, tenggorokan gatal. Batuk akan terus bertambah intensitasnya jika di malam hari. Sehingga otomatis istirahatku juga terganggu.

Selasa, 12 Januari 2021

Setiap pagi saya selalu olah raga joging dihalaman rumah, dan senam sendiri dengan gerakan sederhana. Saya juga Selalu makan buah dan sarapan walaupun saya sudah kehilangan rasa dan bau. Pagi itu petugas puskesmas datang membawa obat dan vitamin, walaupun saya sudah mengkonsumsi vitamin, madu dan sari kurma. Semua obat-obatan dan vitamin selalu saya minum dengan disiplin. Malam harinya saya mulai diserang batuk yang super hebat. Anehnya batuk itu menyerang saya ketika saya dalam keadaan rebahan, namun ketika saya jalan-jalan batuk itu mereda.

Rabu, 13 Januari 2021

Setelah semalam saya kurang tidur karena batuk, pagi hari saya olah raga, sarapan, minum obat, terus saya nyetir sendiri ke puskesmas Boja 1 untuk SWAB PCR. Setelah SWAB PCR saya langsung pulang melanjutkan karantina. Malam hari setelah Isya saya batuk-batuk dan mengalami sesak nafas.Saya Kontak temen Ansor agar dikirim tabung oksigen. Malam itu juga tabung oksigen datang sekitar jam 22.00 WIB. Dengan bantuan oksigen saya agak tertolong karena sesak nafas sudah mulai teratasi walaupun masih batuk-batuk. Akhirnya dinihari saya bisa tertidur.

Kamis, 14 Januari 2021

Di pagi sampai siang saya melakukan kegiatan seperti biasa, setelah sholat subuh, berdo’a langsung olah raga dihalaman rumah, sarapan, minum obat dan berjemur sampai jam 10.00 WIB. Pada jam-jam tersebut gejala-gejala covid-19 nyaris tidak saya rasakan. Malam setelah isya saya diserang batuk hebat, saya praktekan teknik prouning (mirip orang sujud, kepala dibawah, pantat diatas kemudian dengan tekanan dibatuk-batukan agar keluar dahaknya), malam itu saya tidak bisa tidur karena batuk hebat dan sesak nafas. Tabung oksigen juga sudah habis. Saya meminta bantuan temen-temen Ansor untuk di carikan tabung oksigen lagi setelah muter-muter dicarikan sampai jatisari Mijen (ternyata stok disana habis) sampai Indraprasta Semarang. Baru jam 23.30 Tabung oksigen sampai dirumah. Malam itu saya dibantu tabung oksigen tetap batuk dan sesak nafas (padahal sudah pakai bantuan Tabung oksigen)sampai pagi menjelang subuh.

Jum’at, 15 Januari 2021

Saya mengalami batuk-batuk terutama kalau saya buat rebahan dan duduk, namun batuk jika saya buat jalan-jalan agak mereda. Siang hari batuk dan sesak nafas juga mereda. Malam ini saya merasakan batuk hebat, tapi sesak nafas tidak begitu hebat seperti tiga hari yang lalu. Saya praktekan teknik prouning, kemudian saya batuk hebat yang diiringi dahak yang keluar berwarna merah darah, hal ini katanya wajar karena bronchous saya kena iritasi akibat virus corona. Saya mengalami batuk hebat sampai kurang lebih jam 00.00 Wib dinihari saya bisa tidur walaupun tidak nyenyak karena terganggu batuk.

Sabtu, 16 Januari 2021

Saya masih merasakan batuk dan keluar dahak. Ketika joging saya tarik nafas lewat hidung kemudian saya tahan, pasti saya batuk. Nafas saya juga serasa pendek dan terengah-engah. Badan lemas karena kurang tidur. Hari ini istri saya rapid test Antigen. Hasilnya negatif. Alhamdulillah itu semua karena istri juga melakukan karantina ketat dan disiplin, walaupun kami satu rumah.

Ahad, 17 Januari 2021

Saya sudah agak mendingan, malam sudah bisa tidur walaupun masih ada batuk-batuk. Cuma badan masih lemas, pegal-pegal. Indera penciuman saya sudah mulai merasakan bau, namun indera pengecap masih belum bisa merasakan. Malam hari saya di WA oleh bidan Desa, hasil SWAB PCR saya dan ternyata saya Positif COVID-19. Dengan kadar ct 28,5

Senin, 18 Januari 2021

saya setiap pagi olah raga, makan buah, sarapan, minum obat dan vitamin. Gejala yang saya rasakan tinggal batuk-batuk kecil berdahak, lemas dan indera pengecap lambat laun sudah mulai merasakan terutama makanan yang pedas. Malam hari saya juga mulai bisa tidur nyenyak, walaupun kadang-kadang harus bangun karena batuk.

Selasa, 19 Januari 2021

Saya merasakan batuk-batuk kecil dan berdahak, namun sudah agak jarang. Tidur malam juga sudah semakin nyenyak. Setiap pagi joging dihalaman sudah mulai tidak lemas. 

Rabu, 20 Januari 2021

Saya masih merasakan batuk-batuk kecil tapi sudah tidak berdahak, ketika saya ambil nafas dan menahannya masih batuk. Indera penciuman saya sudah normal, minyak wangi yang biasa saya pakai kalau mau sholat sudah berbau. Indera pengecap juga sudah mulai normal. Hari ini istriku SWAB PCR di RS Charlie, jam 12.00 WIB. Hasilnya akan keluar 2 hari kemuadian.

Kamis, 21 Januari 2021

Saya sudah bisa tidur malam nyenyak. Bangun pagi sholat, berdo’a terus joging dihalaman rumah dan senam. O ya pagi sebelum sholat subuh biasanya saya selalu minum madu dan air hangat yang saya kasih jeruk lemon. Pagi jam 09.00-10.00 saya selalu berjemur. Saya selalu minum air putih hangat atau Jahe yang saya geprek. Hari ini saya masih batuk-batuk sedikit tanpa ada dahak.

Jum’at, 22 Januari 2021

Saya merasakan tidur malam yang nyenyak tanpa batuk semalaman. Bangun pagi minum madu, air jeruk lemon hangat dan makan buah dilanjut olahraga joging dihalaman. Saya sudah tidak merasakan batuk lagi dan tubuh saya serasa lebih fit. Jam 14.00 WIB istriku di WA dari RS Chalie tentang hasil SWAB PCR nya, ternyata dia dinyatakan negatif dari virus corona, walaupun satu rumah dengan saya, namun dengan protokol yang ketat dia tidak terpapar. istriku selalu jaga jarak dan memakai masker ketika dirumah. Untuk menghindari dia terpapar, maka saya suruh dia untuk mengungsi ke rumah mertua di Gading Kidul Purwogondo yang berjarak kurang lebih 4 KM dari rumah saya.

Sabtu, 23 Januari 2021

Saya optimis hari ini lebih baik dan lebih sehat dari kemarin, malam saya bisa tidur nyenyak, sudah tidak batuk lagi, makan sudah berasa, indera penciuman juga sudah normal. Saya tetap mengkonsumsi vitamin, madu dan buah-buahan dan olah raga joging.

Ahad, 24 Januari 2021

Malam saya bisa tidur nyenyak, jam 03.30 bangun untuk sholat sambil menunggu subuh saya minum madu, dan membuat air lemon hangat. Setelah sholat subuh saya olah raga joging. Jam 05.30 saya berangkat ke cito laboratorium di Jalan Indraprasta Semarang untuk tes SWAB PCR yang ke-2. Sampai cito jam 06.30 saya mengambil nomor antrian dan baru dipanggil untuk test SWAB jam 08.30 WIB. Sepulang dari cito saya langsung pulang untuk melanjutkan karantina mandiri. Saya sudah merasa sehat dan pulih kembali, tinggal recovery kondisi tubuh yang lemas.

Senin, 25 Januari 2021

Semalam bisa tidur nyenyak tanpa batuk lagi. Aktifitasku pagi speerti biasa bangun minum madu, dan air jeruk lemon hangat. Sholat, berdo’a dan olah raga. Jam 09.00-10.00 berjemur. Makan hari ini sudah terasa nikmat sekali. Jam 16.30 saya buka hasil SWAB PCR saya dicito secara online. Dan hasilnya, “Alhamdulillah saya dinyatakan Negatif” dari virus corona. Langsung hasilnya saya teruskan ke bidan Desa.

Selasa, 26 Januari 2021

Atas anjuran bidan desa walaupun saya sudah sehat namun tetap harus isolasi mandiri sampai dengan tanggal 27 Januari 2021.

 


 Rabu, 27 Januari 2021

Alhamdulillah hari ini adalah hari terakhir perlawananku terhadap Covid-19 dan selamat tinggal Isolasi mandiri, Selamat datang Kebebasan dengan protokol Kesehatan. Saya menghaturkan terima kasih kepada istriku, Anakku, seluruh keluargaku, Teman-temanku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu mendo’akan dan menyemangatiku, Selalu melayaniku pada saat harta tiada lagi berharga. ”KesehatanAdalahHartaYangPalingBerharga”

 

Nara Sumber : Kasan As'ari

Komentar